Kami memberikan solusi khusus kepada semua pelanggan kami dan menawarkan saran teknis lengkap yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan Anda.
Ada beberapa alasan mengapa sekrup dan laras mudah rusak, dan secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga bidang utama:
1. Gesekan dan Keausan:
Gesekan terus-menerus: Sekrup terus-menerus berputar di dalam laras, menciptakan gesekan antara kedua permukaan. Keausan ini secara bertahap mengurangi diameter sekrup dan memperbesar diameter bagian dalam laras, sehingga meningkatkan jarak di antara keduanya. Hal ini dapat menyebabkan pencampuran yang tidak efisien, ketidakkonsistenan produk, dan pada akhirnya, kerusakan pada kedua komponen.
Bahan abrasif: Memproses bahan dengan bahan pengisi yang keras atau abrasif seperti serat kaca atau kalsium karbonat dapat mempercepat keausan sekrup dan laras secara signifikan. Pengisi ini bertindak seperti partikel penggilingan kecil, menyebabkan peningkatan gesekan dan erosi permukaan yang lebih cepat.
Desain sekrup yang tidak tepat: Desain sekrup memainkan peran penting dalam meminimalkan keausan. Titik tekanan yang tidak seimbang selama pengoperasian dapat menyebabkan tekanan berlebihan pada area tertentu, yang menyebabkan keausan dini dan bahkan potensi kerusakan.
2. Bahan dan Manufaktur:
Pemilihan material: Memilih material yang salah untuk sekrup dan laras dapat menyebabkan beberapa masalah. Bahan dengan kekuatan atau ketahanan yang tidak memadai terhadap suhu bahan yang diproses dan bahan kimia dapat dengan mudah berubah bentuk atau terkorosi, sehingga mengurangi integritasnya.
Masalah perlakuan panas: Proses perlakuan panas yang salah selama pembuatan dapat mempengaruhi kekerasan permukaan sekrup dan laras. Kekerasan yang tidak memadai membuatnya lebih rentan terhadap keausan, sedangkan kekerasan yang berlebihan dapat membuatnya rapuh dan mudah retak.
Akurasi pemesinan: Akurasi pemesinan yang buruk dapat mengakibatkan ketidaksejajaran antara sekrup dan laras, sehingga menyebabkan peningkatan gesekan dan keausan yang tidak merata pada area tertentu. Selain itu, setiap gerinda atau ketidaksempurnaan pada permukaan dapat menjadi titik stres, sehingga mempercepat keausan.
3. Faktor Operasional:
Kontrol suhu: Kontrol suhu yang tidak tepat dapat berdampak buruk. Panas berlebih dapat menyebabkan degradasi termal pada material, meningkatkan sifat abrasifnya, dan mempercepat keausan. Sebaliknya, pemanasan yang terlalu rendah dapat mengakibatkan plastisisasi yang buruk, sehingga berpotensi memaksa sekrup bekerja lebih keras dan meningkatkan keausan.
Benda asing: Bahan yang terkontaminasi pecahan logam atau benda asing lainnya dapat menyebabkan peningkatan torsi secara tiba-tiba pada sekrup. Hal ini dapat menyebabkan kelebihan beban, perubahan bentuk, atau bahkan patahnya sekrup dan potensi kerusakan pada laras.
Pengumpanan yang tidak tepat: Pengumpanan material yang tidak merata atau tidak tepat dapat menyebabkan ketidakseimbangan dan fluktuasi tekanan di dalam laras, menyebabkan keausan berlebihan pada area tertentu pada sekrup dan laras.
Residu Bahan dan Kontaminan: Bahan sisa yang tertinggal di peralatan pemrosesan dapat menyebabkan kontaminasi dan berkontribusi terhadap peningkatan keausan. Penting untuk membersihkan peralatan secara menyeluruh di antara penggantian material.
Bersepeda Berlebihan: Sering menyalakan dan mematikan, atau memutar peralatan secara berlebihan, dapat menyebabkan kelelahan dan keausan pada komponen sekrup dan laras seiring waktu.
4. Wawasan Profesional:
Nitridasi permukaan: Merawat permukaan sekrup dengan nitridasi meningkatkan kekerasan dan ketahanan aus, mengurangi keausan akibat gesekan.
Kompatibilitas pengisi: Memilih pengisi dengan sifat abrasif minimal atau menyesuaikan kecepatan ekstrusi untuk meminimalkan gaya geser dapat mengurangi keausan dari material yang diisi.
Kontrol plastisisasi: Memastikan peleburan seragam sepanjang proses dengan mengoptimalkan suhu dan desain sekrup meminimalkan keausan akibat aliran material yang tidak merata.
5. Tindakan Pencegahan:
Memilih bahan dan desain yang tepat untuk aplikasi spesifik.
Mempertahankan kontrol suhu yang tepat selama proses berlangsung.
Menerapkan praktik tata graha yang baik untuk mencegah kontaminasi.
Memeriksa dan merawat peralatan secara teratur.
Dengan memahami dan mengatasi faktor-faktor ini, Anda dapat memperpanjang masa pakai sekrup dan laras secara signifikan, memastikan pengoperasian yang efisien dan produk berkualitas tinggi dalam proses ekstrusi Anda.